*Buya Hamka dan Kemerdekaan Berpendapat (1)
Kebebasan Berpikir dan Berpendapat
Kebebasan manusia menurut fitrahnya. mausia dilahirkan merdeka. dia datang dari dalam perut ibunya tidak meneganal perbedaan. sebab itu hendaklah dalam hidupnya dia tetap merdeka, tidak diikat oleh belenggu perbudakan dan tawanan. merdeka menyatakan perasaan, merdeka lenggang dirinya, pulang dan perginya. merdeka dalam segala anugerah yang diberikan Allah sejak dia lahirt tanpa mengganggu kemerdekaan orang lain atau ketentraman masyarakat ramai. maka tidaklah akan bersih dari dan jernih hidup manusia kalau kemerdekaan itu terbtas atau dibatasi. prof buya hamka, falsafah hidup hal 318
kewajiban yang paling utama dalam masyarakat ialah menghormati orang lain dalam kehidupannya, kemerdekaannya dan pribadinya, di hormati pula kepercayaan dan hak miliknya. dia pun berlaku demikian pula kepada kita, hak milik, kemerdekaan dan kepercayaan yang kita anut. menghormati kehidupan manusia itu adalah tujuan yang terutama dari hukum keadilan. kita diberi Allah rohani dan jasmani. dengan rohani dan jasmani kita diberinya hak di dalam dunia. tak seorang pun di anatara sesama manusia berhak mengganggu keidupan yang di anugerahkan Allah. nyawa akan tercerai dari badan, tidak ada yang berhak menceraikan, melainkan yang mmeberi anugerah itu sendiri. falsafah hidup hal 319
menghormati orang dalam menyatakan pikiran dan kepercayaannya. suatu hasil pemikiran setelah matang dipikirkan dan diyakini, merdekalah orang menyatakan kehadapan umum. kelak orang lain merdeka pula membantah dengan pikiran pula. tetapi hendaklah orang yang merdeka menyatakan pikiran itu, menjaga beberapa hukum, yang tidak keluar dari dari keadilan dan peraturan, dan tidak pula mengganggu kemerdekaan orang lain. oleh sebab itu maka menghasut orang lain mengerjakan suatu kejahatan, atau membangkitkan umum supaya memberontak dan menjatuhkan pemerintah yang sah, tidaklah merdeka manusia mengerjakannya, bahkan dia mesti dihukum. sebab kemerdekaan telah di pergunakannya untuk meruskkan kemerdekaan orang dan membinasakan ketentraman umum. tetapi menyatakan pendirian sendiri dalam satu perkara, meskipun pendirian itu berlain dengan yang biasa terpakai tidaklah boleh dihalangi, malahan wajib dihormati. kemerdekaan pikiran yang seperti ini amat besar faedahnya bagi kemajuan masyarakat. sebab apabila pendapat itu telah dikeluarkan, dapatlah kelak mendapat bandingan dari yang lain, sehingga nyata yang benar dan yang salah. falsafah hidup hal 328
apakah arti kemerdekaan?
kemerdekaan, ialah bahwa engkau merasakan dengan perasaan yang jernih, hak yang perlu engkau ketahui, dan waktu itu engkau merasakan apa pula kewajiban engkau kepafa orang lain. engkau merdeka dan bebas mengembangkan sayap, menurutkan kemauan hati, untuk membuktikan bahwa engkau berhak. engkau boleh mengeluarkan apa yang terasa di hatimu, asal engkau hormati pula kemerdekaan orang lain dan engkau bayarkan kewajiban yang diminta oleh masyarakat kepad engkau.
.................
......................selanjutnya
oleh karena itu harga seorang yang merdeka ialah sepanjang kegagahan dan keberanian membantah suatu pendapat yang tidak sesuai dengan pikirannya dan tidak kena timbangannya pada yang adil. sekadar keberaniannya menyatakan pendapat membantah, sekedar keberaniannya menyatakan tukaran kepada yang lebih balk, sekedar itulah kemerdekaannya. tetapi di dalam dia membantah itu, dia tunduk pula. sekiranya ada satu hukuman yang tidak adil menurut perasannya, dia berani menyatakan pikiran untuk membantah itu, tetapi dengan tiba-tiba hukuman itu mengani dirinya sendiri, diterimanya juga, karena seseorang di dalam masyarakat harus takluk kepada hukum masyarakat. falsafah hidup hal 371-372
teguh memegang pendirian, berani menyatakannya kepada orang ramai dan sanggup bertanggung, adalah perangai yang amat utama, yang timbul dari teraturnya kesehatan jiwa, dan tidak bisa subur dalam diri, kalau seseorang belum sanggup menaklukkan dirinya sendiri. untuk menaklukkan orang banyak kepada pendapat kita sendiri, lebih dahulu kita harus belajar menaklukan diri sendiri, menekankan syahwat dan nafsu, merdeka dari suatu maksud yang lain, serta percaya apa yang dikerjakan atau apa yang dikatakan itu benar adanya. falsafah hidup hal 373
belumlah dapat diterima kemerdekaan lantaran kita telah pandai menyatakan pendirian dan sanggup pula bertanggung jawab, sehingga berani berkorban. itu belum sempurna kalau kita belum pula mengakui orang lain medeka pula menyatakan pendiriannya, walaupun berlwanan dengan perasaan kita dan tidak benar menurut keyakinan dan pertimbangan kita. hal 374
orang yang merdeka tidak gentar menghadapi kemerdekaan orang lain.
lantaran sudah amat yakin kepada akal dan kebenaran penyelidikannya, maka diberinya kesempatan buat orang lain. bukan buat dia saja medan itu. sebab dia yakin pula bahwasannya kemanusiaan tidak mungkin dapat diikat pikirannya jadi satu. jalan satu-satunya buat menundukkan lawan bukan dengan mengerasinya. yang perlu ialah "sama sama tahu" (saling mengerti). hal 375
kalau kemerdekaan berpikir diagungkan dan dihormati, tidaklah akan timbul ta'assub, tidaklah akan timbul kesewenang-wenangan gereja kepada ahli pikir. tidaklah akan terjadi peperangan salib di antar A tentara kristen dengan tentara islam.................
melebarkan pintu berpikir adalah pintu utama dalam menuju kemerdekaan. pintu yang pertama pula dari kemajuan akal. bertambah bebas akal, bertambah pulalah condong kepada merdeka. demikian juga suatu bangsa, bertmbah baik kemerdekaan akalnya, bertmbah takluk dia kepada suatu pemerintahan autokrasi. bertambah tinggi didikan budi dan didikan akal, maka tiap-tiap orang pun terang dan nyatalah tujuan hidupnya, yaitu menuju merdeka. dia mengerti bagaimana faedahnya lebar dan luas paham di dalam hidup. hal 376.
Komentar
Posting Komentar