Postingan

Menampilkan postingan dari April 28, 2019

Sajak: Bumi untuk Manusia

Sajak: Bumi untuk Manusia Karya, Fitratul Akbar Bumi Tak pernah membeda-bedakan bunga-bunga, yang tumbuh subur-mekar ditaman-taman dunia yang tiada henti menebar aroma-aroma cinta, untuk seluruh umat manusia yang hidup didunia. Bumi Tak pernah membeda-bedakan umat manusia yang berbeda agama, ada yang Islam, Kristen, Hindu, Budha sebagai tanda kekuasaan Allah swt yang Kuasa dan Bijaksana. Bumi Tak pernah membeda-bedakan, warna kulit umat manusia, ada yang hitam, putih, kuning dan biru, perbedaan itu pertanda keindahan, kedamaian dan keharmonisan umat manusia. Bumi Tak pernah membeda-bedakan ras dan agama, budaya, daerah dan jabatan yang melekat di dada. Melainkan itu pertanda tanggung jawab diberikan kepada, seluruh umat manusia untuk kesejahteraan hidupnya. Bumi Tak pernah membeda-bedakan, tak pernah mencaci-maki, dan mengabaikan umat manusia yang berlumuran salah dan dosa. Melainkan Bumi ini adalah laksana ibu pertiwi, ibu yang memeluk, mengayomi, dan mencintai a

Sajak: Bulan Ramadhan

Sajak Ramadhan pukul 16:24 wib. harum, suci, gembira, kerumunan penduduk di kampung itu tampaknya  bahagia menyambut datangnya bulan suci ramadhan. mereka sibuk membersihkan rumah-rumah,  jalan-jalan dan kampung-kampung nya. langit dikota itu, begitu menawan dengan jingga terpancar diatas langit-langit kampus, menyambut datangnya bulan suci ramadhan. sudah terasa berbulan, minggu bahkan hari seluruh penjuru dunia, siap menyambut dengan senang hati bulan yang penuh berkah itu. suara kumandang azdan ashar itu mengetuk hatiku yang masih terbaring lemas di kursi kuno itu. senja perlahan utur di ufuk barat, masyarakat di kampung itu gembira, dengan suasana jingga dicampuri awan hitam tebal di atas langit senja itu. senja, sore, mentari, jingga, awan hitam tebal. sang maha kuasa meniupkan angin cinta kepada makhkluknya,  malaikat mengantarkan cinta kepada pasangannya, manusia mendapat cinta kepada pasangannya, para pecinta tampak saling terpesona, ter

*Manusia Cinta dan Persahabatan

Demikianlah sifat cinta kepada diri manusia, supaya kalian pahami rahasia hati, dan kesadaran itu akan menjadikan kalian sebagai hati kehidupan. Tapi jika dalam kecemasan hanya ego dan kesenangannya yang kalian cari dalam cinta, maka lebih baik kalian menutup tubuh dan menyingkir dari penempaan, memasuki dunia tanpa musim, dimana kalian dapat tergelak tanpa tawa, dan menangis tanpa airmata. Cinta takkan memberikan apa-apa pada kalian, kecuali keseluruhan dirinya, dan ia pun tidak akan mengambil apa-apa dari kalian, kecuali dari dirinya sendiri. Cinta tidak memiliki atau dimiliki, karena cinta telah cukup untuk cinta.(Kahlil Gibran,Hal:33). Saling mengasihilah selalu tapi jangan jadikan cinta sebagai belenggu. Biarkan cinta bergerak bebas bagaikan gelombang yang lincah mengalun di antara pantai kedua jiwa. Kalian dapat saling mengisi minuman tapi jangan minum dari satu piala, dan kalian dapat saling berbagi roti tapi jangan maka dari pinggan yang sama. Bernyanyi dan menarilah bers