Postingan

Menampilkan postingan dari Februari 7, 2016

Ekonomi Islam Menghapus Mental Blocks

Gambar
Jum'at, 4 Jumadil Awwal 1437 H / 12 Februari 2016 Menghapus Mental Blocks Untuk Berdagang Sehari setelah diangkat menjadi Khalifah, Abu Bakar RA berangkat ke pasar dengan membawa barang dagangannya. Melihat hal ini Umar Bin Khattab RA yang bertemu Abu Bakar RA di tengah jalan menegurnya, “Mengapa engkau masih pergi ke pasar mengurusi perniagaanmu, sedangkan begitu banyak urusan negara yang perlu diselesaikan?” Mendengar ini Abu Bakar RA tersenyum dan menjawab, “Untuk mempertahankan hidup keluargaku, aku harus bekerja…” Dari permasalahan inilah kemudian para sahabat merumuskan bahwa Khalifah harus mendapatkan gaji yang wajar untuk mencukupi kehidupan diri dan keluarganya. Gaji pertama Abu Bakar saat itu adalah 2,500 Dirham setahun atau sekitar Rp. 15 juta per bulan dengan harga Dirham saat ini—suatu tingkat gaji yang sekedar cukup tetapi tidak berlebihan. Yang menarik untuk menjadi pelajaran di sini adalah betapa generasi terbaik

Ekonomi Islam Keluar Dari Lingkaran Riba

Gambar
Jum'at, 4 Jumadil Awwal 1437 H / 12 Februari 2016 Keluar Dari Lingkaran Riba : Sulit Tetapi Harus Terus Diupayakan Ketika Fatwa MUI no 1 tahun 2004 tentang bunga bank riba dikeluarkan, saat itu saya masih aktif sebagai salah satu eksekutif di perusahaan yang berhubungan langsung dengan fatwa ini. Sebelum adanya fatwa ini keharaman bunga bank memang masih banyak diperdebatkan, organisasi masa Islam yang besar-besar pun saat itu belum menyatakan bahwa bunga bank adalah riba. Tetapi setelah adanya fatwa yang dikeluarkan oleh Komisi Fatwa —Majelis Ulama Insonesia— yang mewakili seluruh elemen penting umat Islam negeri ini—maka menurut saya sudah tidak ada lagi yang perlu diperdebatkan, tinggal tantangannya adalah bagaimana kita bisa mengikuti fatwa para ulama ini dengan mencari solusinya. Karena isi dari fatwa tersebut di atas tidak hanya terbatas pada produk-produk perbankan tetapi juga menyangkut seluruh produk-produk in

Ekonomi Islam Berlindung Dari Hutang, Mengharap Berkah Dari Syirkah

Gambar
Berlindung Dari Hutang, Mengharap Berkah Dari Syirkah Seorang teman saya memiliki usaha penerbitan skala sedang yang dibangunnya lebih dari seperempat abad. Dia sama sekali tidak mau menggunakan uang bank atau uang orang lain untuk mengembangkan usahanya, apapun yang bisa dia bangun dengan kekuatan sendiri itulah yang dia lakukan. Prinsipnya ini sejalan dengan do’a yang dia lafadzkan setiap pagi dan petang “…wa a’dzubika min ghalabatiddaini…” dan aku berlindung kepadaMu dari lilitan hutang… ” Apa yang dia lakukan ini insyaAllah merupakan kebaikan tersendiri, tetapi sesungguhnya dia bisa berpeluang untuk mendatangkan lebih banyak keberkahan apabila dia mau bersyirkah. Hutang memang seharusnya dijauhi, oleh sebab itulah kita dicontohkan untuk berdoa setiap pagi dan petang untuk berlindung dari lilitan hutang ini. Tetapi syirkah (Persekutuan usaha untuk mengambil hak atau beroperasi-ed) mendatangkan berkah, sesuatu yang mend

Ekonomi Islam Perbedaan Mendasar Antara Sistem Ekonomi Islam dan Sistem Ekonomi kapitalis

Gambar
Perbedaan Mendasar Antara Sistem Ekonomi Islam dan Sistem Ekonomi kapitalis Jum'at, 4 Jumadil Awwal 1437 H / 12 Februari 2016   Perbedaan sistem ekonomi Islam dan sistem ekonomi kapitalis tidak haya pada hal-hal yang bersifat aplikatif. Namun mulai dari fasafahnya sudah berbeda. Di atas falsafah yang berbeda ini dibangun tujuan, norma dan prinsip-prinsip yang berbeda. Hal ini karena keyakinan seseorang mempengaruhi cara pandang dalam membentuk kepribadian, perilaku, gaya hidup, dan selera manusia. Dalam konteks yang lebih luas, keyakinan juga mempengaruhi sikap terhadap orang lain, sumber daya, dan lingkungan. Dalam sistem kapitalis, Tuhan dipensiunkan ( retired God ). Hal ini direfleksikan dalam konsep “ laissez faire ” dan “ invisible hand ”. Dari falsafah ini kita bisa melihat tujuan ekonomi kapitalis hanya sekadar pertumbuhan ekonomi. Asumsinya dengan pertumbuhan ekonomi setiap individu dapat melakukan kegiatan ekonomi demi tercapainya kepuasan individu

Ekonomi Islam Semua Praktek Bank Konvensional Dipraktekkan dalam Bank Islam di Malaysia

Gambar
Semua Praktek Bank Konvensional Dipraktekkan dalam Bank Islam di Malaysia Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor kembali kedatangan tamu internasional. Kali ini uika kedatangan Prof. Dr. Muhammad Tahir Mansoori, Direktur Sharia Academy, International Islamic University Islamabad , Pakistan. Seorang pakar syariah dan bank Islam yang berperan besar dalam menentukan kebijakan-kebijakan perbankan syari’ah di Pakistan. Pada tahun 2004-2005, ia mendapatkan Presidential Award dari Presiden Pakistan untuk sumbangsihnya di bidang ekonomi Islam. Dalam Visiting Professor tersebut diadakan di Auditorium UIKA, Sabtu (24/11), Prof. Dr. Muhammad Tahir Mansoori memaparkan materi bertajuk “ Position of Divine Law in Operations of Islamic Banking and Finance” dalam dua bahasa, Arab dan Inggris. “Jika kalian lihat al-Qur’an dan as-Sunnah, maka akan kalian dapati bahwa al-Qur’an dan as-Sunnah telah meletakkan sebagian pondasi dasar bagi transaksi keuangan syari’ah. Transaksi keuangan syar