*Menghidupkan Toleransi dalam Bermasyarakat

*Menghidupkan Toleransi dalam Bermasyarakat

Indonesia adalah dengan penduduk yang beragam, mulai dari perbedaan suku, agama, ras dan budaya. Di satu sisi, kondisi ini kerap dia anggap sebagai kekayaan yang harus di jaga dan dipelihara, dan keuntungan bagi negara. tetapi disisi lain, banyak perbedaan tersebut sesunggunya menjadi tantangan tersendiri atau memicu konflik horisontal dan menimbulkan kehancuran sendi-sendi kehidupan bermasyarakat. 

Secara etimologi toleransi adalah tenggang rasa atau saling menghargai. Secara terminologi toleransi adalah sikap menghargai, membiarkan, dan membolehkan pendirian yang berbeda atau bertentangan (dalam segala hal) dengan pendirian diri sendiri. Toleransi/tasamuh di artikan sebagai usaha saling menghargai satu sama lain, baik antar sesama muslim, non muslim, sesama manusia, dll. tetapi nilai toleransi paling sering di kaitkan dengan masalah perbedaan agama.

Toleransi adalah sikap yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Dengan rasa saling menghargai, tenggang rasa. Maka cita-cita kehidupan yang damai, tenang, dan harmonis dapat diraih antar sesama. Toleransi sikap mempersilahkan dan membiarkan seseorang atau kelompok orang untuk merayakan atau menjalankan kepercayaan masing-masing.bukan malah mengikuti atau menjalankan kepercayaan orang lain.

Sikap toleransi dimaksudkan untuk saling melengkapi satu sama lain, juga menutupi kekurangan sama lain. Dengan kita menghidupkan dan meneguhkan sikap toleransi ini dapat memuculkan rasa kasih sayang, rendah hati, ketulusan, saling menghargai, bersikap arif dan bijaksana, berbaik sangka dan saling menutupi sikap curiga, dendam,antar sesama manusia. Dengan adanya sikap toleransi, kita dapat hidup damai, tenang, bahagia, sejuk baik antar sesama muslim, non muslim, maupun perbedaan pendapat, agama, budaya, dan daerah satu sama lain.

Hakikat manusia hidup di muka bumi ini adalah untuk beribadah kepada Allah swt. Mereka diciptakan satu sama lain dengan latar belakang budaya, etnis, ras bahkan untuk saling membenci, mendendam dan menyombongkan diri di atas yang lain. Bersikap tenggang rasa adalah wujud upaya saling mengenal satu sama lain. sikap toleransi adalah tidak memndang jenis kelamin, umur, suku, ras, agama dan budaya.

Toleransi adalah perilaku yang tidak memaksakan kehendak atau kemaunannya ingin menang sendiri dan mengorbankan harga diri orang lain. Sikap toleransi berarti memiliki kesediaan, ketulusan, memberikan kesempatan kepada orang lain untuk menjalankan apa yang menjadi keyakinan, pendirian atau pendapatny, memberikan kebebasan kepada orang lain untuk memilih apa yang sesuai dengan keyakinannya asal tidak melampaui batas antar sesama.

Dalam Jurnal Dialog Peradaban, Titik Temu. Zuhairi Misrawi Mengutip Buttho mengatakan bahwa, "jika demokrasi menjadikan kediktatoran sebagai musuh bebuyutan, maka lawan dari moderasi adalah intoleransi dan eksteremisme. Karena itu, jalan terbaik yang harus dibangun dalam masyarakat yang pliural, yaitu rekonsiliasi antara demokrasi dan moderasi, demokrasi dan toleransi untuk menggempur kediktatoran dan ekstemisme". Demokrasi tanpa toleransi akan melahirkan tatanan politik yang otoriter. Oleh karena itu, demokrasi dan toleransi harus berkait kelindan baik dala mkomunitas masyarakat politik maupun masysrakat sipil.

Menurut Rainer Past, ada 2 macam cara pandang tentang toleransi. 1. konsepsi yang dilandasi otoritas perizinan yang dilakukan oleh negara (permission concept). 2. konsepsi yang dilandasi kultur dan kehendak untuk membangun persatuan dan penghormatan terhadap yang lain (respect concept). Forst lebih memilih konsepsi yang kedua, yaitu toleransi dalam konteks demokrasi harus mampu membangun saling pengertian dan saling merngahrgai di tengah keberagaman suku, agama, ras, dan bahasa.(Hal:108).

Dengan demikian, Secara etimologi toleransi adalah tenggang rasa atau saling menghargai. Secara terminologi toleransi adalah sikap menghargai, membiarkan, dan membolehkan pendirian yang berbeda atau bertentangan (dalam segala hal) dengan pendirian diri sendiri. Toleransi/tasamuh di artikan sebagai usaha saling menghargai satu sama lain, baik antar sesama muslim, non muslim, sesama manusia, dll. Tetapi nilai toleransi paling sering di kaitkan dengan maasalah perbedaan agama. Sikap toleransi dimaksudkan untuk saling melengkapi satu sama lain, juga menutupi kekurangan sama lain.

Dengan kita menghidupkan dan meneguhkan sikap toleransi ini dapat memuculkan rasa kasih sayang, rendah hati, ketulusan, saling menghargai, bersikap arif dan bijaksana, berbaik sangka dan saling menutupi sikap curiga, dendam,antar sesama manusia. Dengan adanya sikap toleransi, kita dapat hidup damai, tenang, bahagia, sejuk baik antar sesama muslim, non muslim, maupun perbedaan pendapat, agama, budaya, dan daerah satu sama lain.

*)Penulis adalah Fitratul Akbar, Mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Malang. Kota Malang, 02 September 2018, 20:44 WIB.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Islam Melindungi Kemanusiaan Abad 21

*Meneladani Perjuangan bapak Pendiri Bangsa.

Mahatma Gandhi dan Manusia Ahimsa (Anti Kekerasan)