*Taman di Belakang Rumah
Secara umum, setiap
manusia punya tempat favorit dalam mengisi waktu luang atau
liburannya. Ada yang memilih mengunjungi pantai. Karena mereka bisa menikmati
keindahan lautan, menikmati desiran gelombang, menikmati angin
sepoi-sepoi, menikmati keindahan terumbu karang bawah laut, bisa makan besar dan bersenda gurau bareng sanak keluarga, bisa
berinteraksi dengan warga lokal, bahkan bisa mengunjungi
pulau-pulau kecil terdekat lautan. Selain itu, ada
yang memilih mendaki pegunungan. Karena mereka bisa menantang
diri mereka sendiri, mengukur potensi diri, dan bisa menikmati momen-momen
suka duka dan canda bahagia bersama melewati disetiap perjalanan yang
mereka lewati.
Ya, tidak mengapa. Tidak ada yang salah dengan pilihan setia manusia dan keluarga dalam mengisi waktu liburannya. Karena memang setiap manusia punya ilihan, keinginan dan hati nurani masing-masing dalam menjalani kehidupan ini. Juga, Karena manusia memiliki watak dan pengalaman berbeda-beda dalam memilih tempat yang mereka kunjungi. Seperti ada yang mengunjungi mall, kafe, museum, perpustakaan, taman-taman kota, dll. Akan tetapi, kebanyakan warga masyarakat kota, sering mengunjungi Alun-Alun atau Taman-Taman Kota. Mungkin alasannya adalah karena taman-taman kota itu letaknya statregis, dekat, ramai atau sekedar mengisi waktu bersama sanak keluarga.
Menurut KBBI daring Kemendikbud. taman1/ta·man/ n 1 kebun yang ditanami dengan bunga-bunga dan sebagainya (tempat bersenang-senang); 2 tempat (yang menyenangkan dan sebagainya); 3 tempat duduk pengantin perempuan (yang dihiasi dengan bunga-bunga dan sebagainya); Taman adalah sebidang lahan berpagar yang digunakan untuk mendapatkan kesenangan, kegembiraan, dan kenyamanan.(Laurie,1986:9). Taman adalah sebuah tempat yang terencana atau sengaja direncanakan di buat oleh manusia, biasanya diluar ruangan, dibuat untuk menampulkan keindahan dari berbagai tanaman dan bentuk alami. Taman dapat dibagi dalam taman alami dan taman buatan. Taman yang sering dijumpai adalah taman umah tingal, taman ingkungan, taman bermain, taman rekreasi dan taman botani. Taman berasal dari kata gard yang berarti menjaga dan eden yang berarti kesenangan. Jadi bisa diartikan adalah sebuah tempat yang digunakan untuk kesenangan yang dijaga keberadaannya. Menurut Poerwadarwinta (1991), Taman adalah sebuah “kebun” yang ditanami dengan bunga-bunga ssebagainya (tempat bersenang senang), tempat yang menyenangkan dan sebagainya. Secara etimologis kata “taman” (garden) berasal dari bahasa ibrani gan dan oden atau eden. Gar memiliki arti melindungi atau mempertahankan, atau pemagaran atau lahan berpagar, tepatnya suatu kawasan yang memiliki batas batas fisik. Oden atau eden berarti kesenangan atau kegembiraan. Jadi dalam bahasa inggris garden memiliki makna gabungan dari kedua kata tersebut yang berarti sebidang lahan dengan batas tertentu yang digunakan untuk suatu kesenangan dan kegembiraan.
Kembali Ke Alam
Ada sesuatu yang wajib dalam kembali ke alam yang tak mungkin ada tandingnya. Walaupun kamu tinggal di pusat kota yang jauh dari sungai, gunung, atau pantai, biasanya akan ada taman yang bisa kamu kunjungi. Selanjutnya, Sean Covey, memberikan Seperti contoh hasil wawancara dengan seorang pemuda bernama Ryan yang belajar tentang kuasa kesembuhan alam di tengah-tengah kehiupan di rumah yang benar-benar kacau.(Sean Covey, Hal:330).
Pernah,
ketika sekolah menengah, saya mengalami masa masa gelap di mana tampaknya
segalanya kacau. Ketika itulah saya temukan lubang sungai. Sebenarnya hanya
sebuah kali kecil di antara pepohonan di belakang rumah seorang petani tua.
Tetapi itu menjadi tempat pelarian saya. Tak ada orang lain di sana, tak
kederangan suara manusia. Sungguh indah. Berenang di sana mmebuat saya merasa
damai dengan alam. Setiap kali stres, pasti saaya ke sana. Seolah- olah hidup
saya bisa kembali normal. Selanjutnya, tetapi dengan pergi ke sungai itu, saya
tidak merasa dihakimi. Tempat itu tidak menggurui saya. Dengan mengikuti
contohnya, kedamaian serta ketenangan yang ada di sana, itulah yang saya
butuhkan untuk menenangkan segalanya. Saya jadi merasa segalanya akan beres.(Sean Covey, 7 Kebiasaan Remaja yang sangat Efektif, Hal:331).
Jadi, arti dari
sepotong cerita di atas adalah bahwa, setiap manusia punya tempat favorit
masing-masing dalam menghabiskan waktu luang, menikmati keindahan alam semesta,
melepaskan atau menuangkan semua kegelisahan dan kelelahan jiwa raga
ditempat-tempat sunyi, seperti taman-taman, sungai-sungai, kafe-kafe,dll.
Saya tinggal,
dibelakang kampus 3 UMM. Berjarak 3 rumah. Ada kebun-kebun dan taman taman yang
berukuran minimalis. Kebun itu, ditumbuhi aneka bunga-bunga, sayur-sayuran,
dan pepohonan. Di taman-taman itulah kami mengisi waktu luang untuk sekedar berbagi engalaman, bersenda
gurau, bercerita, dan berbagi suka dan duka melepaskan kesumpekkan yang melanda selama melewati hari-hari. Disebarang selatan taman-taman itu,
terdapat aneka bunga-bunga, pepohonan, dan tanah seetak yang sering dihinggapi burung-burung dan spesies
lainnya. Karena itu, setiap manusia tidak hanya mengunjungi taman-taman untuk mengisi waktu luang atau liburan. Melainkan juga, manusia menjadikan jiwa raganya laksana taman-taman yang mamu memberikan kedamaian, ketenangan, keharmonisan, dan keindahan ketika berinteraksi dengan diri sendiri, teman-teman, keluarga, guru-guru dan orang tua, dan masyarakat. Seperti definisi awal dari kata, Taman adalah berasal dari kata gard yang berarti menjaga dan eden yang berarti kesenangan dan kegembiraan. Jadi daat diartikan bahwa, jiwa raga kita ini bisa dijadikan sebuah tempat yang digunakan untuk kesenangan dan kedamaian bagi diri dan masyarakat yang dijaga keberadaannya.
*)Penulis adalah Fitratul Akbar, Mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah (2015), FAI UMM. Kota Malang, Rabu 06 Maret 2019, 18:30 WIB.
Komentar
Posting Komentar