*Tentang Bung Hatta dan Pemuda Indonesia

REFLEKSI HARI PAHLAWAN NASIONAL
*Tentang Bung Hatta dan Pemuda Indonesia
Seperti kata Sang Proklamator RI Bung Karno, "Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawan". Artinya bahwa, keberadaan atau eksistensi sebuah masyarakat dan negara indonesia saat ini adalah karena berkat perjuangan dan pengorbanan para pendahulu dan pahlawan-pahlawan dengan semangat membara, bermental baja dan rela mengorbankan harta, keluarga dan tenaganya untuk melawan para penjajah atau kolonialisme yang menjarah kekayaan alam indonesia, dan membunuh, menindas atau mengeksploitasi warga negara pribumi/indonesia sesuai kepentingannya yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Karena itu, sungguh menjadi bencana dan malapetaka bagi kita sebagai generasi penerus bangsa hari ini adalah cuek dan lupa akan jasa-jasa semangat, perjuangan dan pengorbanan para pendahulu atau pahlawan khususnya tokoh-tokoh bangsa yang merumuskan dasar-dasar negara.
Juga, sudah menjadi kesadaran dan naluriah kita bersama dalam beragama adalah bahwa, kita ingin mengetahui sejarah perjuangan para nabi-nabi dan tokoh-tokoh yang berjuang membawa risalah dan meneggakkan agama islam. Begitupun dalam konteks bermasyarakat dan bernegara, kita ingin mengetahui sejarah perjuangan tokoh-tokoh bangsa seperti Bung Karno, Bung Hatta, Syahrir, Ki Hajar Dewantara, dan tokoh-tokoh bangsa lainnya.
Dengan demikian, pada tulisan kali ini penulis ingin menarasikan kembali perjalanan hidup, kontribusi, karakter pribadi, semangat perjuangan dan pengorbanan dan karya-karyanya untuk negara indonesia, yaitu tokoh bangsa sang proklamator dan wakil presiden 1 indonesia Bung Hatta.
Dr.(HC) Drs. H. Mohammad Hatta (lahir dengan nama Mohammad Athar, populer sebagai Bung Hatta; lahir di Fort de Kock (sekarang Bukittinggi, Sumatera Barat), Hindia Belanda, 12 Agustus 1902 – meninggal di Jakarta, 14 Maret 1980 pada umur 77 tahun) adalah tokoh pejuang, negarawan, ekonom, dan juga Wakil Presiden Indonesia yang pertama. Ia bersama Soekarno memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda sekaligus memproklamirkan-nya pada 17 Agustus 1945. Ia juga pernah menjabat sebagai Perdana Menteri dalam Kabinet Hatta I, Hatta II, dan RIS. Ia mundur dari jabatan wakil presiden pada tahun 1956, karena berselisih dengan Presiden Soekarno. Hatta juga dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia.(wikipedia).
Mohammad Hatta lahir dari pasangan Muhammad Djamil dan Siti Saleha yang berasal dari Minangkabau. Ayahnya merupakan seorang keturunan ulama tarekat di Batuhampar, dekat Payakumbuh, Sumatera Barat. Sedangkan ibunya berasal dari keluarga pedagang di Bukittinggi. Ia lahir dengan nama Muhammad Athar pada tanggal 12 Agustus 1902. Namanya, Athar berasal dari Bahasa Arab, yang berarti "harum". Ia merupakan anak kedua, setelah Rafiah yang lahir pada tahun 1900. Sejak kecil, ia telah dididik dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang taat melaksanakan ajaran agama Islam. Kakeknya dari pihak ayah, Abdurahman Batuhampar dikenal sebagai ulama pendiri Surau Batuhampar, sedikit dari surau yang bertahan pasca-Perang Padri. Sementara itu, ibunya berasal dari keturunan pedagang. Beberapa orang mamaknya adalah pengusaha besar di Jakarta.(wikipedia).
Bung Hatta dan Pemuda.
Pemuda Indonesia, harapan bangsa! Perhatikanlah teladan yang telah diberikan oleh Prajurit Nippon itu, yang berjuang dan meninggal untuk keperluan tanah airnya. Tanamlah semangat keprajuritan dalam dadamu, bulatkanlah tekadmu untuk berjuang buat kebebasan bangsamu di kemudian hari. Bersiaplah engkau untuk menyusun barisan pertahanan tanah air.
Dari berpuluh tahun yang sejarah pergerakan kita menunjukan, bahwa pemuda itu bersedia berjuang di baris depan, bersedia menjadi pelopor perjuangan bangsa.
Tetapi pemuda indonesia! bukan dari daun lontar yang ditulis dengan aksara lama, bukan pula dari kitab Tambo yang telah kuning kertasnya engkau akan mengetahui sejarah tanah airmu. Sejarah tanah airmu dapat diketahui dari derasnya desakan darah, yang mengalir dalam tubuhmu. Detik darah yang mengalir dalam tubuhmu itu akan memperingatkan kepadamu kebesaran juga menjadi peringatan kepadamu setiap waktu akan kewajibanmu sebagai putera bangsa dalam perjuangan mati-matian dimasa datang.(Bung Hatta, Hal:204).
Sebab itu anjurkan kepada saudara-saudara, laki-laki dan perempuan, supaya memberi hadiah kepada tanah air kita, hadiah yang berupa segenap jiwa dan raga kita. Tidak ada kurban yang akan hilang, karena kurban sekarang akan bangunlah tanah air dimasa datang, lebih besar dan lebih makmur daripada tanah air dimasa yang lampau. Oleh karena tak ada kurban yang hilang percuma, marilah berjuang, bersiap menderita kesukaran, hingga bangsa kita sampai menjadi bangsa yang merdeka.(Muhammad Hatta, Kumpulan Karangan, bab PEMUDA. Hal:204).
Dalam sejarah tiap-tiap bangsa yang lama tertindas, pemuda-lah yang menjadi pelopor, perintis jalan menuju perbaikan nasib bangsa. Tidak lain suratan hidup pemuda indonesia! sejarah kita dimasa yang lalu menyatakan, bahwa gerakan pemuda boleh ditulis dengan tinta emas. Pemuda di Sekolah Dokter di Jakarta yang pertama kali membuka jalan kepada gerakan kebangsaan, yang bermula dengan Budi Utomo. Kemudian, pemuda lagi dari luar negeri yang berkumpul dalam perhimpunan indonesia, yang menuntut terang indonesia merdeka, dan menjadi pelopor pergerakan nasional yang hebat.
Pemuda adalah simbol semangat membara, mental baja dan heroisme, juga pemuda tulang punggung bangsa, pemuda hati nurani bangsa, pemuda pembawa perubahan lebih baik, pemuda calon pimpinan umat dan negara di masa depan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mahatma Gandhi dan Manusia Ahimsa (Anti Kekerasan)

Pentingnya Mengenal diri sendiri di era kekinian

*Cerpen Kehidupan