*Kematian dan Kehidupan
*Kematian dan Kehidupan
Ketika kita menjalani hidup dengan sepenuh hati dan melaksanakan semua hal yang kita inginkan, kita dapat menerima kematian dengan tenang dan penuh ketulusan. Ternyata, kematian bukan hal yang paling kita takuti, tetapi hal yang kita takutkan adalah, ketika kita tidak bisa bersyukur atas nikmat kesehatan dan anugrah yang kita sia sia kan selama menjalani hidup. Dan tidak memberikan perubahan dan manfaat bagi keluarga dan masyarakat.
*)Penulis adalah Fitratul Akbar, Mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang. Kota Malang, 18 Juli 2019, 12:30 WIB.
Ketika kita menjalani hidup dengan sepenuh hati dan melaksanakan semua hal yang kita inginkan, kita dapat menerima kematian dengan tenang dan penuh ketulusan. Ternyata, kematian bukan hal yang paling kita takuti, tetapi hal yang kita takutkan adalah, ketika kita tidak bisa bersyukur atas nikmat kesehatan dan anugrah yang kita sia sia kan selama menjalani hidup. Dan tidak memberikan perubahan dan manfaat bagi keluarga dan masyarakat.
Agar kita tidak meninggalkan dunia, tanpa ada tekanan dan beban penyeselan yang
dalam. Maka kita harus mengarungi hidup dengan semangat, kerja keras, gigih,
tekun, dalam mengejar apa yang kita cita cita atau tujuan hidup yang ingin di
capai. Agar kita tidak terlalu larut dan gelisah dengan kondisi ,masa depan, kita
harus mulai belajar dari kesalahan/kegagalan di masa lalu dan mulai bangkit dan
semangat untuk mencapai cita cita hidup walaupun di bayangi rasa takut. Kita tidak selama berada dalam zona nayaman, tetapi kita harus mencari
pengalaman atau resiko yang lebih besar agar bisa mendapatkan kesuksesan hidup.
Kegagalan bukan sesuatu yang harus di sesali, tapi ketakutan untuk mengambil resiko itu adalah yang patut kita hadapi. Jangan karena kita gagal, membuat mental kita turun, putus asa, dll. Tapi, bangkit dari kegagalan itu adalah tanda seseorang manusia yang akan mendapatkan kedmaian dan kesuksesan hidup. Cinta itu hakikat kehidupan, bila ia hilang, hilanglah pula kehidupan anda. –Leo Buscaglia
Kegagalan bukan sesuatu yang harus di sesali, tapi ketakutan untuk mengambil resiko itu adalah yang patut kita hadapi. Jangan karena kita gagal, membuat mental kita turun, putus asa, dll. Tapi, bangkit dari kegagalan itu adalah tanda seseorang manusia yang akan mendapatkan kedmaian dan kesuksesan hidup. Cinta itu hakikat kehidupan, bila ia hilang, hilanglah pula kehidupan anda. –Leo Buscaglia
Kita tak punya kuasa
untuk mendapatkan cinta, tapi kita justru punya kekuatan besar untuk
memberikannya. Seburuk apapun orang lain memperlakukan kita, keputusan untuk
mencintai orang lain akan dapat mengubah pribadi kita dalam memandang dunia.
Untuk menjadi manusia yang penuh cinta kasih, kita terlebih dahulu mencintai diri sendiri.jangan mengatakan sesuatu yang buruk atau menghakimi diri. Karena itu, dapat menjatuhkan martabat dirimu. Tapi jadilah pribadi yang selalu cinta kasih dengan jiwa raga dan kehidupanmu.
Kita tidak boleh menanamkan sifat sifat buruk dalam pikiran, karena dapat menghambat dirimu untuk bangkit mengarungi kehidupan dan akan cenderung destruktif dalam memandang diri dan dunia.
Tapi, biasakan kamu selalu berfikir positif mengenai dirimu, masyarakat dan alam semsta. Karena dengan itu, kamu akan menjaalani hidup dengan tenang.
Kamu selalu membangun hubungan yang harmonis dengan orang orang terdekat. Dan selalu perlakukan mereka dengan baik dan penuh cinta. Kesuksesan tidak di ukur dari beberapa banya harta, jabatanmu, tapi di ukur dari seberapa banyak kamu berinteraksi dengan orang lain, saling tolong menolong dan menyedekahkan sebagian harta. Karena dengan itulah yang dapat menemukan kebahagiaan hidup. Kamu harus mengutamakan orang lain, dan memberi ruang untuk tumbuhnya rasa kasih sayang, persaudaraan, antar sesama. Dan kamu terus menebarkan cahaya cinta bagi dirimu dan orang lain.
Kita kita memberi cinta dengan tulus dan ikhlas, maka cinta itu akan kembali kepada kita dalam wujud kebahagiaan. Jika kita memilih untuk selalu menebarkan cahaya cinta kepada setiap orang yang kita temui. Berarti kita telah memenuhi salah satu tujuan utama dari hidup manusia adalah untuk menciptakan dunia yang lebih damai, harmonis, karena keberadaan kita sebagai individu di muka bumi ini. Nabi besar muhammad saw telah mengajarkan arti cinta: “sekecil apapun amal kebajikanmu tak akan pernah sia sia, meskipun itu hanya masyarakat kdtangan saudaramu dengan raut muka berseri seri".
Untuk menjadi manusia yang penuh cinta kasih, kita terlebih dahulu mencintai diri sendiri.jangan mengatakan sesuatu yang buruk atau menghakimi diri. Karena itu, dapat menjatuhkan martabat dirimu. Tapi jadilah pribadi yang selalu cinta kasih dengan jiwa raga dan kehidupanmu.
Kita tidak boleh menanamkan sifat sifat buruk dalam pikiran, karena dapat menghambat dirimu untuk bangkit mengarungi kehidupan dan akan cenderung destruktif dalam memandang diri dan dunia.
Tapi, biasakan kamu selalu berfikir positif mengenai dirimu, masyarakat dan alam semsta. Karena dengan itu, kamu akan menjaalani hidup dengan tenang.
Kamu selalu membangun hubungan yang harmonis dengan orang orang terdekat. Dan selalu perlakukan mereka dengan baik dan penuh cinta. Kesuksesan tidak di ukur dari beberapa banya harta, jabatanmu, tapi di ukur dari seberapa banyak kamu berinteraksi dengan orang lain, saling tolong menolong dan menyedekahkan sebagian harta. Karena dengan itulah yang dapat menemukan kebahagiaan hidup. Kamu harus mengutamakan orang lain, dan memberi ruang untuk tumbuhnya rasa kasih sayang, persaudaraan, antar sesama. Dan kamu terus menebarkan cahaya cinta bagi dirimu dan orang lain.
Kita kita memberi cinta dengan tulus dan ikhlas, maka cinta itu akan kembali kepada kita dalam wujud kebahagiaan. Jika kita memilih untuk selalu menebarkan cahaya cinta kepada setiap orang yang kita temui. Berarti kita telah memenuhi salah satu tujuan utama dari hidup manusia adalah untuk menciptakan dunia yang lebih damai, harmonis, karena keberadaan kita sebagai individu di muka bumi ini. Nabi besar muhammad saw telah mengajarkan arti cinta: “sekecil apapun amal kebajikanmu tak akan pernah sia sia, meskipun itu hanya masyarakat kdtangan saudaramu dengan raut muka berseri seri".
*)Penulis adalah Fitratul Akbar, Mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang. Kota Malang, 18 Juli 2019, 12:30 WIB.
Komentar
Posting Komentar