Orang-Orang yang Bahagia karena Memberi

Orang-orang yang bahagia adalah orang yang hidup didunia ini banyak memberi ketimbang menerima. Semakin banyak yang kita beri, semakin banyak pula kita mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan hidup. kalau kita masih marah-marah atau menyesal karena telah memberikan sesuatu/harta kepada orang lain, berarti kita belum ikhlas dan tulus dalam memberikan nya, karena pada dasarnya orang yang memberi adalah orang yang punya kelebihan harta benda dan sejenisnya. Jadi tidak perlu marah-marah atau mengungkit-ungkit lagi ketika memberikan sesuatu kepada sesama.
Kita bisa bermurah hati, saling tolong-menolong dan berjiwa lapang antar sesama untuk menjadikan masyarakat dan hidup ini menjadi lebih damai dan sejahtera. awalnya, dalam diri setiap orang pasti ada rasa atau keinginan untuk memberikan sesuatu kepada orang lain, tapi niat baik itu bergejolak karena adanya rasa dendam atai tidak saling percaya antar sesama umat manusia. Semakin banyak setiap orang memberi, maka akan semakin banyak pula orang mendapatkan kedamaian, keberkahan, dan rezeki. dan itu akan menyatu pada setiap orang atau masyarakat sehingga munculnya rasa kasih sayang, toleransi/menghargai perbedaan, persaudaraan dan persatuan antar sesama dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Mungkin sebagian dari kita sudah tahu, bahwa kita hidup di dunia hanya sementara dengan waktu yang sangar singkat dan umur yang terbatas. kondisi masyarakat masa depan tergantung pada kondisi generasi pada saat ini, karena generasi masa kini lah yang menjadi teladan dan cerminan bagi anak-anak atau generasi yang akan datang. kalau generasi masa kini mampu menjadi teladan dan cerminan bagi anak-anak nya, maka akan mudah menyiapkan generasi yang cerdas, semangat dan berjiwa besar. Ketika generasi masa kini sudah hilang gairah atau luntur semangat, maka suatu hari kelak generasi masa depanlah yang akan melanjutkan cita-cita para pendahulu dan mampu membangun kondisi masyarakatnya kelak menjadi masyarakat yang damai, toleransi, dan sejahtera.
Setiap perilaku, perbuatan dan aktivitas yang di lakukan oleh masyarakat hari ini, akan mempengaruhi kondisi generasi di masa depan. maka sudah sepatutnya, masyarakat hari ini menjalani hari dengan penuh semangat dan tekad, kerja keras, menjadi teladan dan cerminan agar bisa menyiapkan tempat atau suasana yang baik bagi generasi masa depan dan kita juga tetap bisa menjalani hari ini dengan damai sembari menunggu masa depan yang lebih baik. Agar tetap semangat dan fokus dalam menatap kondisi masa depan, kita tidak boleh terlarut dengan kondisi/kisah di masa lalu karena kita tidak akan bisa merubahnya. Tetapi kita jadikan kisah di masa lalu sebagai pelajaran/hikmah untuk menjalani masa kini yang lebih baik.
Karena kita semua masih di beri kesehatan dan harta hari ini, maka manfaatkan waktu sekarang untuk tetap fokus segenap pikiran menilai perilaku atau perbuatan yang dapat memberikan perubahan bagi hidup kita di masa kini dan masa depan. 
Kita tidak boleh pasrah atau apatis dengan kondisi di masa kini, tapi kita harus mengubah keadaan/kondisi di masa kini menjadi lebih baik. Dalam kehidupan, kita tidak perlu capek-capek mencari kedamaian dan kebahagiaan itu di luar sana. Karena pada dasarnya, kedamaian dan kebahagiaan itu berada dalam jiwa raga kita yaitu kondisi hati yang selalu bersyukur.

*)Penulis adalah Fitratul Akbar, Mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang. Kota Malang, 30 Desember 2017. diperbarui tanggal 18 Juli 2019. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Islam Melindungi Kemanusiaan Abad 21

*Meneladani Perjuangan bapak Pendiri Bangsa.

Mahatma Gandhi dan Manusia Ahimsa (Anti Kekerasan)