Cerpen: Kau Datang dan Pergi

di akhir bulan november itu, kau pergi meninggalkanku dengan hati yang damai membuatku sulit melupakan kenangan-kenangan manis saat bersama-mu. banyak sekali jejak-jejak kasih sayang yang engkau tinggalkan dalam jiwa ragaku. kenangan-kenangan manis itu membekas dalam jiwa ragaku bahkan kenangan itu melebur menjadi ruh kasih sayang dan semangat-ku dalam mengarungi kehidupan ini.

aku kira kau selamanya pergi meninggalkan diriku. semenjak kedatanganmu membuat seluruh jiwa ragaku lemah tak berdaya, lemah tak mampu menahan energi cinta yang engkau pancarkan ke dalam lubuk hatiku.  semenjak kau menghampiri hidupku, satu persatu dedaunan di setiap pepohonan tumbuh subur di dekat rumahku, semuanya menunduk sendu dan malu, karena tak mampu menatap keistimewaan dirimu yang tiada henti memancarkan cahaya cinta di dunia ini. satu persatu dedaunan  berguguran di hembus oleh angin senja yang eksotis. satu persatu burung-burung terbang tinggi menembus cakrawala, terbang kesana kemari melewati pepohonan sono kembang, sesekali menghisap sari pati bunga yang bersahaja.

rasa-rasanya baru beberapa hari yang lalu kau meninggalkan jejak. di awal september ini, kau tiba-tiba datang tanpa memberikan kabar berita dan aba-aba. kali ini kau datang dengan hati yang tulus tanpa ragu, memancarkan cahaya cinta kedalam jiwa ragaku, bola mataku terpesona, kaki dan tanganku lemah tak berdaya karena tak mampu melihat keindahan dan kesahajaan dirimu. lantas di saat kedatangan-mu, aku bertanya tanya. kenapa kau masih mengingatku dan menghampiriku, apakah kau membutuhkan seorang manusia lugu dan sederhana untuk menenamimu??.

*)Penulis adalah Fitratul Akbar, Mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah. Kota Malang, 05 November 2017, 13:30 WIB.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

*Meneladani Perjuangan bapak Pendiri Bangsa.

Islam Melindungi Kemanusiaan Abad 21

Mahatma Gandhi dan Manusia Ahimsa (Anti Kekerasan)