Mahatma Gandhi dan Manusia Ahimsa (Anti Kekerasan)

makna himsa
dalam evolusi umat manusia, manusia berkembang dari sikap sikap ahimsa menuju ke dalam praktek praktek hidup ahimsa. hal ini dapat kita amati dari kegiatan manusia yang mula mula nomad. pada waktu itu mereka memburu inatang sebagai makanannya, tempat tinggal mereka masih digua ugua dan alat alat yang mereka gunakan masih sanga sederhana, namun setelah mereka mulai mengenal bahwa tanah yang mereka injka itu dapat diolah dan dapat menghasilkan makanan, mereka mulai menetap disuatu daerah yang mereka anggap subur. mereka juga mulai mmebutuhkan pranata untuk dapat hidup bersama dengan rukun dan damai. mereka mulai memenukan apa artinya mneghormati sesama, saling menghargai, dan seterusnya. mulai waktu itu pulalah manusia hidup secara ahimsa. hal 30.

"manusia sebagai binatang itu himsa, tetapi sebagai roh ia bersifat ahimsa", manusia harus memperkembangkan kodrat dasar tersebut agar semakin manusiawi. dengan ahimsa, manusia tidak hanya bertindak secara manusiawi, tetapi juga dalam hidup bersama dengan orang lain, mereka dapat mencapai suatu ksepakatan. mereka ingin bersatu, dan persatuan serta perdamaian sebagai buahnya tidak mungkin akan mereka capai dalam himsa. hal 31.

dalam adat kebiasaan hindu, ahimsa dimengerti sebagai  "tidak membunuh atau sekurang kurangnya "tidak memakai secara fisik". menurut gandhi, pengertian ahimsa itu  terlalu sempit dan dangkal. ahimsa tidak hanya berarti tidakmemnubunuh. himsa berarti melukai atau membunuh makhluk hidup karena marah atau demi tujuan yang hanya memikirkan diri sendiri atau dengan maksud mau melukainya, mehana diri untuk tidak membut hal hal smecam itu berarti ahimsa. hal 31.

sebagai makhluk rohani yang sifat dasarnya ahimsa, manusia bertugas untuk menjaga bahkan melestarikan kehidupa. tujuannya adalah perdamaian dengan atau demi suatu harmoni dan keadaan baik dan sejhatera bagi semua orang. hal 31-32.

ahimsa berarti menolak keinginan untuk membunuh ddan tidak meabahayakan jiwa, tidak menyakiti hati, tidak memmbenci, tidak memnuat marah, tidak mencar keutungan diri sendiri dengan memperlat serta mengorbankan orang lain. segala keinginan tersebut pada dasarnya mempunyai akar yang sama yakni egoisme. karenanya egoisme harus ditolak, sebab ia menjadi sumber perpecahan dan menimbulkan permusuhan. hal 32.

gandhi mengaatakan "kita hanya dapat mememangkan musuh dengann cinta".

secara positif, ahimsa juga dapat diartikan sebagai cinta atau kasih yang paling besar. gandhi berkata "dalam arti psoitif, ahimsa berarti cinta yangpaling besar, kasih yang paling agung". jika saya pengikut ahimsa, saya harus mencintai musuh saya, saya harus menerapkan hukum yang sama pada para pelaku kejahatan yang adalah musuh atau asing terhaap saya, seperti saya bersikap terhadap keslahan ayah atau anak saya. hal 32.

gandhi tidaks etuju terjmahan ahimsa sebagai cinta. sebab kata cinta mempunyai konotasi yang lain dalam bahasa inggris. gandhi lebih suka mnerjehakan ahimsa dengan kasih/charity. sebab kata ini mengatakan secara tidak langsung adanya suatu pengampunan. pengampunan menunjukkan kesabaran, kebesaran jiwa dan kemurahan hati sesorang.

salah satu sebab, gandhi lebih suka menggunakan kata ahimsa daripada cinta atau kasih adalah karena kata ahimsa menckakup cinta pada seluruh ciptaan. ahimsa tak terbtas berlakunya bagi manusia saja, tetapi juga bagi seluruh ciptaan, artinya kita harus bersikap ahimsa kepada manusia, kepada binatang, tumbuhan umbuhan dana alam. itulah sebbanya ahimsa lebh mendekati cinta ilahi yang cenderung mengarah kepada kestuan dengan semua hal. hal 33.

salah satu unsur yang sangat pentingg dalam ahimsa adalah pengorbanan diri. pengorbanan diri dalam konteks ini tidak diartikan sebagai keutmaaan, melainkan sebagai usaha menolong, membuat jera orang yang salah jalan, antara lain penjahat, dengan perlawanan tana kkerasan dan persekusi. maksudnya, agar penjahat itu menyadari kekekliruanya sehingga timbul kesadaran untuk kembali kepada jiwa yang benar. hal 33.

dapat dikatakan bahwa dalam arti luas, ahimsa berarti keinginan lebih dari suatu kehendaak untuk memperlakukan semua makhluk hidup sebagai dirinya sendiri. kalau demikian, ahimsa merupakan agka aksimal yang dituntut dari manusia. sebagai makhluk bermoral. ahimsa tidak hanya menjadi penting karena ahimsa adalah keutumaan yang layaak diperjuangkan, juga bukan hanya karena ahimsa merupakan sarana permunian diri, melainkan ahimsa sanhgat penting dalam hidup manusia, dimana setiap manusia dapat dan harus mengekpresikan penghargannya atas nilai terdalam diri setiap mahluk hidup. hal 34.

keutmaan dan cara bertindak?
ahimsa adalah suatu keutamaan yang layak didambakan setiap orang . memang ahimsa merupakan tuntunan minimal yang diminta dari manusia, sebab secara rohani manusia itu bersifat ahimsa. karena sebagaii tuntunan minimal, manusia harus menyadari dirinya bahwa ia secara hakiki membutuhkan sikap itu. kalau demikian, ahimsa harus merupakan keyakinan, artinya manusia harus percaya bahwa jalan ahimsa adalah jalan satu satunya yang dapat menyelamatkan jiwa raga. dengan kata lain, ahimsa membutuhkan suatu tindakan yang istimewa yakni sebuah tindakan "iman". sebagai suatu keyakinan yang paling mendasar. ahimsa adalah napas hidupnya, darah dagingnya dan kehidupannya. ini berarti bahwa menolak sikap ragu agu atau setengah setengah, sebab hal itu justru akan memperlamah. hal 39-40.

gandhi mengajajarkan bahwa yang doilakukan pada tahap pertama dalam ahimsa adalah mengatur kehidupan sehari hari, mengatur kesabaran, kerendahan hati, toleransi dan kelembutan cinta. keyakinana kana ahimsa mengandikan adanya esensi yang tidak dapat mti dengan tanpa mengehendaki mebunuh. ahimsa buanlah kualitas pribadi yang pamrerkan kepada orang lain, tetapi lebih merupakan suatu pertumbuhan ke dalam yang sangat tergantung pada intensitas usaha pribadi untuk terbuka dan bersedia berubaha.

ahimsa baru sungguh menghasilkan buah kalau sungguh dilaksnakan. ahimsa juga tidak cukup bila dilaksnakan sendiri sendiri, sebab dalam kebersamaanlah ahimsa dapat menjadi kokh dan efektiff. hal 42.

ahimsa bukan hanya keutumaan pribadi. ahimsa pun merupakan keutamaan sosial yang harus diplihara seperti keutmaan yang lain. itu berarti ahimsa meruapakan suatu cara bertindak bersama. agar cara betindak bisa efektif, kelompom harus kecil/anggitanya harus saling mengenal secara pribadi, setiap anggota mempunyai keududukan yang sama tetapi jika ada satu oekerjaann yang dikerjakan bresama sama harus ada pemimpin yang diplih dinatara mereka dan oleh mereka sneidri. jika ada dua kelompkk yang berlainan, para pemimpin harus brbicara dan memutuskan tindakan mana yang perlu diambil, dengan jalan itulah sukses akan dicapai, yang eppenting dan yang menjadi dasar kelompok ini adalah kepercayaan kepada tuhan, tanpa itu kelompok akan mati. hal 42-43.

refelski kritis dan kesimpulan
1. manusia sebagai pribadi
gandhi mengakui manusia sebahai makhluk yang komlkes, bahwa manusia adalah bagian dari hukum alam, sama seeprti setiap kehdupan. artinya, tubuh manusia mengalami proses perkembangan dari keadaan rawan dan lemah menuju kepada kesempurnaan dan kematangan sampai akhirnya rapuh dan hancur dalam kematian. namun, manusia tidak hanya terdiri dari tubuh jasmani saja, manusia adalah makhluk yang memiliki rh, dapat dikatakan adalah bahwa manusia emmpunyai kesadaran, rasio dan kehendak, emosi serta rasa estetis.
-dengan kesadarannya, manusia mampu mengambil jarak antara dirinya dengan lingkungannya, ia mamu mengadakan rfeleksi atas apa yang teah terjadi.
-dengan rasionya, manusia mampu mempertayankan dan mencari jawab atas kesadarannya itu.
-dengan emosinya, manusia dapat mengenali suasana hatinya dan merasakan hubungannya dengan sesmanya.
-dengan perasaan estetiknya, ia dapat mengagumi kerja kerja budaya bangsanya. kesmuenya itu menjadikan manusia semakin utuh dan lengkap.

dalam pandangan gandhi, manusia dinilai secara psooitif. manusia memiliki kekuatan besar yakni cinta. dengan cinta itu aia dapat mengembangkan diri dan membina persatuan dengan sleurh dunia. kemampuan smecam itu memberi harapan serah yakni bahwa manusia dapat sembuh, ia dapat berkmebang dan maju. itulah maksudnya kalau gandhi berbicara tentang pekalisasasian diri.
atau dengan kata lain diri ganhi sendiri. manusia berkembang dari himsa ke ahimsa. hal 60-61.

2. sesama
dari anggapan dasar manusia pada hakikatnya baik, dapat ditarik kesimpulan bahwa sesma itu pribadi yang kehadirannya tidak merupakan ancaman terhadap eksisitensi saya.
maka sikap yang tepat untuk dapat mengadakan komnikasi adalah kasih. kasih atau ahimsa merupakan sarana dimana saya dapat bertemu dengan engkau sebagai pribadi. dengan cinta pula, saya sungguh sungguh menghargai dan menjunjung tinggi kodrat dan harkat ekemanusiaan orang lain. dengan sikap yang sama, disertai kesabaran dan kesdiaan berkorban, saya memberi kesempatan kepada orang lain. dengan sikap yang sama, disertai kesabaran dan kesediaan berkorban, berkembang dan meralisasikan dirinya. dengan itu pula, umat manusia bersam sama dapat mebina persatuan dan kehidupan kemaysrakaan yang manusiawi, tentram, yang diwarnai oleh persaudaraan. itulah maknayn, gandhi berbicara tentang tugas manusia untuk melestarikan kehidupan. hal 61.

3. hidup
buknlah beban yang memastikan ide atau semangat. melainkan suatu tantangan yang merangsang manusia untuk kreati. dalam tantangan itulah manusia diuji apakah ia sungguh sungguh pribadi yang kokoh, dan punya pendirian pada kebenaran yang tak tergiyahkan atau seorang pribadi yang lemah, kalah oan dikembmikan oleh nagsu nafsu yang teratur. manusia yang tenki adalah dia yang dapat mengusai dan mengatur perasaan dan pemikitannya, dia yang dapat mengerahkan daya dayanya,. hal 62.

4. dunia
bagi gandhi, bukanlah musuh, kehidupan dengan dnia, mansia tidak dapat dan tidak boleh menggunakan kekerasan. penggunaan ekekrasan justru akan merugikan manusia sendiri. kekerasan justru akan menjadi bumerang bagi mereka yang menggunakannhya. sebaliknya, manusia harus bersikap ahimsa, sebab dengan sikap itu dunina akan menjadi sahabat. dunia adalah tempat dimana manusia dapat meralisasikan jiwanya dengan tuntunan hidup moral. secara implisit, bahwa manusia baru sungguh hidup sempurna jika ia berada, mengenal dan berstau dnegan dunia, sebab bagaimanapun juga manusia secara hakiki terikat oleh alam. hal 62.

5. norma tingkah laku
bahwa pribadi yang sempruan adalah seorang satya grahi, dan untuk menjadi seorang satyagrahi, seseorang harus setia kepada kebenaran, seluruh hidupnya hars diarahkan kepada kebenaran saja/truhth centered. dalam ungkapan senada, gandhi mengatakan bahwa seorang satya grahi haruslah menaati suara yang ada di dalam dirinya/inner voive karena gandhi meyakini, kebenaran itu sama dengan suara hati, kesadaran atau suara tuhan tuhan s endir.
6. pederitaan dan pegorbanan diri
gandhi menunjukkan bahwa antaratujuan dan sarana terdapat kaitan erat yang tdidak dipisahkan. ttujuan hidup manusia adalah meralisaikan kebenaran dalam hidup sehari sehai. sarana yang paling tepat untuk mencapai tujuan itu adalah ahimsa. hanya dengan ahimsa alah seseorang dan masyarakat pada umumnya dapat berkembang pada tingkat yang lebih manusiawi sebab ahimsa merupakan struktur kodrati diri manusia.
-mencintai berarti rela kalau orang lain maju dan berkembang. kerelaan tersebut tidak hanya berarti membirkan atau memberi ruang kepada orang lain, ahgar meralisasikan dirinya,  tetapi tercakup pula kesdiaan untuk diyakini atau diseldiki.

penderitaan mempunyai makna yang sangat positif. bahwa hanya dengan pengorbanan diri manusia dapat memgebangkan kepribadiannya, dapat hidup secara terserat, ditunjukkan bahwa kekauatan dan daya hidup manusia jutru terletak dalam bagaimana manusia menghadapi kepahitan kepahitan hidup. dalam menghadapi kepahitan itulah manusia sungguh ditantang sebagai individu yang mempunyai jiwa dan nagsu nafsu. dalam penderitaan irtu manusia dihadapkan pada dua pilihan, menanti dan setia pada kebenaran atau menyerah kalah. hal 63-64.