Postingan

Menampilkan postingan dari November 17, 2019

*Spirit Bung Hatta, Kemerdekaan, dan Masyarakat

*Spirit Bung Hatta, Kemerdekaan, dan Masyarakat Saudara-saudara, istimewa rakyat dan pemuda yang ikut bertempur di luar tentara dan laskar untuk membela tanah air! Bagi saudara-saudara sukar mengikuti kehendak pemerintah, sebab hati saudara panas dan kepala pun panas, dan saudara-saudara ingin berjuang sampai titik darah penghabisan. Saudara-saudara sangat marah pada waktu akhir ini melihat caranya belanda mau mencekik kita dan menjajah kembali. Keinginan saudara-saudara tak lain melainkan bertempur terus dan baru berhenti apabila musuh sudah dimusnahkan sama sekali. Saudara-saudara, semuanya itu kami mengerti. Saya melihat semangat rakyat yang berkobar-kobar di sepanjang jalan yang kami lalui sejak dari teluk betung sampai lewat danau toba, saya mempersaksikan kebulatan tekad pemuda kita untuk bertempur mempertahankan kemerdekaan tanah air. Semuanya itu adalah jaminan, bahwa kemerdekaan tanah air akan selalu terbelah. Rakyat indonesia bukanlah lagi rakyat yang bersemangat budak,

*Cerpen Kehidupan

*Cerpen Kehidupan menjadi diri sendiri, otentik, apa adanya dan sederhana. menghargai alam semesta, flora dan fauna, juga lingkungan masyarakat disekitarnya. bentengi dirimu dengan ilmu pengerahuan dan akhlak mulia. teruslah membaca dan mendalami ajaran agamamu dengan baik, meneladani nilai2 luhur para nabi2 terdahulu, menjalani kehidupan dengan landasan nilai2 nilai islam. teruslah membaca buku-buku, membaca alam semesta, menulis sajak, puisi, dan artikel. menghidupkan kepeka an dan kegelisahan, sesekali merenung dan merefleksi tentang dirimu sendiri, masyarakat dan negara. "cintailah orang lain sebagaimana kamu mencintai dirimu sendiri". atau "perlakukanlah orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan". "jangan berbuat pada orang lain, yang dimana kamu tidak mau/sudi berbuat pada dirimu sendiri". ketika kamu mendengar fitnah, caci maki, dan cemoohan dari orang lain, maka sabarlah, tenangkan hati, pikiran dan jiwamu. ingatlah selalu pada Allah swt z

*Meneladani Perjuangan bapak Pendiri Bangsa.

*Meneladani Perjuangan bapak Pendiri Bangsa. Indonesia kini berusia 74 tahun dari hari kemerdekaannya, 17 Agustus 1945. Ketika seluruh elemen bangsa memperingati hari kemerdekaan, seluruh warga dan elit bangsa sepatutnya merenungkan kembali perjuangan filosofi serta cita-cita para pendiri bangsa ketika merebut kemerdekaan pada tahun 1945 melalui Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI. Ketika di seluruh pelosok tanah air memperingati hari kemerdekaan ini, dihargai adanya upacara sosial dan ritual untuk memperingati hari yang bersejarah itu sebagai bentuk dari rasa memiliki. Juga melalui berbagai upacara, kita menunjukkan rasa memiliki rasa kebanggaan. Tidak kalah penting, bagaimana kita menghayati kembali para pahlawan telah berkorban dengan harta, pikiran, tenaga, bahkan jiwa untuk Indonesia merdeka. Begitu juga dengan pasca kemerdekaan, dinamika penuh warna suka dan dukanya telah dijalani oleh bangsa Indonesia dalam pergumulan sejarah yang panjang. Mari kita jadikan Indon

*Narasi Sukarno dan Cinta Tanah Air (Nasionalisme).

* Narasi Sukarno dan Cinta Tanah Air (Nasionalisme). Saudara saudara seperti yang saya katakan tadi, saudari zakiah itu adalah janda kiai haji mas mansur, ketua umum kita dulu. Dan tiap kali saya berjumpa dengan saudari zakiah, sesudah kiai mansur pulang ke rahmatullah, saya mata terharu. Terharu oleh karena saya dulu amat rapat sekali pergaulan dengan almarhum, yaitu dengan kiai haji mas mansur. Zakiah sering menyaksikan saya ngobrol, bicara dengan kiai mas mansur. Zakiah-lah selalu nyuguhi, ya kadang kadang pisang goreng, kadang kadang teh atau kopi. Saya terharu oleh karena sering, saudara saudara, antara saya dan kiai haji mas mansur itu ternyata bersesuian paham. Oleh karena kami berdua, baik mas mansur maupun saya, kami berdua bersama sama melandaskan paham paham kita itu di atas ajaran ajaran agama islam. Beliau murid almarhum kiai dahlan, saya murid almarhum ahmad dahlan. Sehingga boleh dikataan tiap tiap kali kami berdua membicarakan sesuutu hal, kami selalu mencapai sesuat

*Agama menyeru Persahabatan dan Cinta

*Agama menyeru Persahabatan dan Cinta Makna Agama Bahwa agama dan adat yang baik menyuruh orang mengundang satu sama lain dan bertemu dalam perjamuan, itu sungguh membantu mengembangkan persahabatan ini. Agama menganjurkan manusia berkumpul di masjid lima kali setiap harinya, dan lebih menyukai shalat jama'ah dari pada shalat sendiri-sendiri, agar sifat bersahabat alami ini dapat mereka nikmati, dan sifat ini melahirkan segala cinta dan ada dalam diri mereka dalam bentuk potensi. Dengan demikian persahabatan yang alami ini akan menjadi aktual, dan akan diperkuat kepercayaan kepercayaan benar yang mempersatukan mereka. Pertemuan setiap hari ini tidak mustahil bagi warga masyarakat. Bahwa tujuan nabi adalah seperti yang kami paparkan di atas, diperlihatkan oleh fakta bahwa beliau mewajibkan masyarakat untuk berkumpul sekali seminggu, pada hari tertentu, dan di masjid yang dapat menampung mereka, agar terjadi pertemuan di antar mereka, persis seperti pertemuan dalam satu keluarg

*Peran Moralitas dan Estetika dalam membangun Negara

*Peran Moralitas dan Estetika dalam membangun Negara Setiap terjadi pembicaraan antar seorang laki-laki dengan perempuan, baik dalam bentuk simbol-simbol yang melambangkan beberapa isyarat maupun dalam bentuk bahasa untuk mengungkapkan kalimat-kalimat, pasti si-perempuan berusaha memperlihatkan, melalui pembicarannya fenomena keindahan. Sedangkan si-laki-laki berusaha memperlihatkan fenomena kekuatan, meskipun kekuatan itu adalah juga merupakan sejenis keindahan. Sebagaimnana keindahan olahraga yang ditampilkan dalam olimpiade, dan digambarkan koleh patung phidias yang abadi. Fenomena yang diperlihatkan oleh wanita dan pria tersebut, sama-sama mengeskpresikan cita rasa keindahan dalam bentuknya yang paling sederhana, sekaligus merupakan sumber fundamental yang kepadanya sejarah dan kelahiran semua seni mengacu. Setiap interaksi yang terjadi antara seorang lak-laki dan perempuan, betapa pun bersahajanya masyarakat tempat mereka berdiam, dengan sendirinya dan berdasar hukum naluria

*Kepunahan Agama di Milenium Ketiga

*Kepunahan Agama di Milenium Ketiga Kepunahan Agama di Milenium Ketiga 5 November 2019 Redaksi Modernis.co, Kediri – Milenium ketiga adalah interval dimana agama-agama akan mengalami kepunahan. Begitu kira-kira isi ulasan ini. Mengapa dan bagaimana itu terjadi? Dan apa yang menggantikan? Bisakah kita menerima fakta ini? Agama mulai dikenal dimuka planet ini dan segera menjadi populer paca revolusi agrikultural sekitar 12.000 tahun lalu. Dimana manusia mulai berhenti berburu dan mengumpulkan makanan. Manusia memulai cara hidup baru dengan menetap, membuka ladang, bertani, dan menggunakan api untuk memasak. Pertanian selalu bergantung pada alam. Karena itu manusia menciptakan konsep imajinatif yang mereka sebut dengan dewa-dewa. Dewa-dewa imajinatif inilah yang mereka harapkan dapat membantu mereka menurukan hujan dan memberikan panen yang baik dan melimpah. Inilah mengapa agama tumbuh subur dalam iklim agrikultural. Berbeda halnya dengan kaum pemburu. Mereka ta

*Pentingnya Persaudaraan Islam Abad 21

*Pentingnya Persaudaraan Umat Islam Abad 21 Agama islam menuntun umat manusia menggunakan akalnya, sehingga tidak diperbudak oleh nafsu. Akalnya harus dipergunakan sebaik baiknya, sehingga diri manusia itu bisa terkendali, menghormati orang lain, mencintai dan mengasihi serta dapat menyadari diri sebagai hamba yang harus tunduk pada perintah Allah. Agama islam memerintahkan kepada umat manusia untuk damai dimuka bumi dan menjadi umat bersaudara, tidak bermusuhan. Dan menumpahkan darah, tidak saling menghina dan mengejek. Persaudaraan sesama muslim dalam islam berdasarkan kepada al-qur'an dan hadist dimana dalam hal ini banyak sekali ayat-ayat yang menunjukkan perintah ditegakkan dan dilaksanakannya persaudaraan sesama muslim itu. QS-Al-hujurat ayat 10. “sesungguhnya orang orang mukmin adalah bersaudara , karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat”. Rasulullah saw bersabda. ”Seorang mukmin sesama mukmin bagaik

*Merubah Nasib/Keadaan Negara Indonesia

*Merubah Nasib/Keadaan Negara Indonesia (Refleksi Kondisi Indonesia terkini). umumnya umat islam, pernah membaca, mendengar dan melihat salah satu ayat dalam surah ar-rad ayat 11, yang berbunyi bahwa, "sesungguhnya Allah swt tidak akan mengubah nasib suatu kaum/bangsa, kalau mereka tidak ingin mengubah nasib/keadaan diri mereka sendiri". dari ayat diatas, salah satu tokoh bangsa, sering menguitp ayat di atas disetiap kali pidato2nya, dan bung karno sendiri mendapat indpirasi dari ayat di atas. seperti kata Bung Karno, "keadaan yang menumbuhkan kesadaran, bukan kesadaran yang mengubah keadaan". artinya bahwa, jika dulu pada zaman kemerdekaan, masyarakat indonesia karena hidup dibawah kekuasaan kolonialisme yang menjajah dan menjarah seluruh kekayaan alam indonesia, dan mengekspoitasi masyarakat indonesia seperti diadu domba, diperkosa, dan dikerja paksa sesuai keinginan para penjajah. karena dengan kondisi lemah tak berdaya, di perkosa, dibodohi dan dipenjar

*Kembali Membangun peradaban Indonesia

*Membangun Kejayaan Masyarakat dan Negara Indonesia. Malek Bennabi, Cendekiawan dan Filsuf Muslim Al-Jazair, mengatakan bahwa, salah satu sebab kemunduran kebudayaan dan peradaban islam adalah apa yang di istilahkan oleh beliau karena bermental (colonisabile), yaitu mental terjajah, atau kerentanan untuk terjajah, terjajah baik dari segi sosial-politik dan pemikiran dan budaya. sebuah negara khususnya negara indonesia tidak akan bisa berkembang maju mencapai visi atau tujuannya, kalau masih tunduk atau bergantung pada dominasi/kepentingan negara negara asing/luar. mungkin, sebuah negara bisa maju dengan adanya bantuan negara asing, tetapi sangat sedikit bahkan sebaliknya negara kita indonesia/berkembang ini akan tetap kalah dengan kepentingan/hegemoni negara lain. oleh karena itulah maka. sebuah negara akan bisa maju dan sejahtera, kalau sebuah negara tersebut mempunyai kemerdekaan, kemandirian dan kebebasan dalam menentukan jalannya pemerintahan dan masyarakat sendiri. karen

*Menjaga Perdamaian dalam Beragama

*Menjaga Perdamaian dalam Beragama Konflik sangat lekat dengan kehidupan kita sehari-hari karena kita memang ditakdirkan berbeda satu sama lain. Bahkan dalam diri kita sendiri, pada jiwa yang sama, ada perbedaan-perbedaan, ada kontradiksi antara nafsu/kecenderungan untuk berbuat baik dan nafsu/kecenderungan untuk berbuat jahat. Mengapa kita ditakdirkan berbeda-beda? Al-Qur’an menyebutnya untuk saling mengenal (ta’aruf). Saling mengenal bisa berfungsi untuk saling memahami, saling berempati, dan bisa juga untuk saling berbagi tugas, untuk saling melengkapi. Jika Tuhan menghendaki, bisa saja kita diciptakan sama. Tapi, bisa dibayangkan betapa beku dan membosankannya hidup kita. Tuhan tidak akan berbuat sejahat itu!. Celakanya, dalam kehidupan sosial politik kita, perbedaan justru lebih sering untuk berbuat jahat. Perbedaan membuat antar sesama untuk menonjolkan diri, dan bahkan untuk merendahkan pihak lain yang berbeda. Padahal, berbeda itu bukan berarti yang satu “lebih” dari yan

*Menghormati Sesama Manusia (Respect For People) 1.

*Menghormati Sesama Manusia  (Respect For People)   1 Yang dimaksud dengan taksonomi budaya adalah semangat umum yang menentukan badan pengetahuan, karakteristik, perasaan, tradisi, pandangan dan cita cita rakyat dari suatu masyarakat tertentu. semangat umum yang mengaitkan karakteristik-karakteristik masyarakat tersebut dan memberikan makna pada sebuah kebudayaan itu sendiri. Oleh karena itu, untuk mengenal sebuah masyarakat dan negara berarti kita mengenal kebenaran terdalamnya, kepekaan batinnya, dan perasaan yang tersembunyi. Seperti, Yunani mempunyai budaya filosofis. Romawi berbudaya militer dan artistik. India berbudaya spiritualistik. Masyarakat atau Umat islam berbudaya religius dan spiritualitas. Dengan kata lain, taksonomi budaya juga bersinonim dengan etos dan vitalitas. Yang dimaksud dengan etos adalah ciri-ciri budaya yang membedakan satu budaya dengan budaya yang lain, atau satu negara dengan yang lain. Karena dengan adanya etos dan vitalitas budaya in