Postingan

Menampilkan postingan dari Maret 24, 2019

*Menjadi Manusia Cinta (1)

*Menjadi Manusia Cinta (1) Dalam semua ajaran agama dan filsafat, sepanjang sejarah telah memberikan banyak contoh tentang manusia yang dianugerahi kekuatan dan kebajikan cinta.   Ajaran agama dan filsafat yang di utarakan Toynbee di atas tentu menyangkut cinta yang mendasar atau esensi cinta.  Seorang ahli ilmu jiwa humanistik yang terkenal sekarang ini Erich Fromm, yang menulis buku  The Art of Loving  (1962), kurang lebih memberikan batasan arti cinta sebagai memperhatikan, mengenal, mengetahui, atau memahami, merawat, menjaga, memelihara objek yang dicintai, disamping juga memiliki tanggung jawab terhadap objek yang dicintainya, menghormati individu lain yang dicintainya, berani menanggung resiko dari sikap dan perbuatan cintanya, serta bersikap jujur, dan objektif terhadap individu yang dicintai tersebut. Keseluruhan sikap yang disebutkan oleh Fromm diatas adalah sikap manusia cinta. Syarat utama, menjadi manusia cinta adalah manusia yang mencintai dirinya sendiri, dalam art

Politisi-Politisi yang Defisit Akhlak Malu

Negara kita indonesia ini sudah berada di lingkaran setan, sudah berada diujung tanduk, sudah berada di atas angin, sudah berada diambang kehancuran. Negara kita indonesia ini perlahan sendi-sendi negara kita, sudah nampak kebobrokan atau keruntuhan, dan bahkan tenggelam ke dasar lautan bumi pertiwi ini. Mungkin masih banyak lagi istilah-istilah lain yang menggambarkan betapa bobrok, hancur dan hilangnya wibawa dan jati diri kita sebagai negara yang besar, merdeka dan berdaulat ini. Negara kita indonesia ini sudah ruwet dan mumet, sulit menemukan benang merahnya, sulit mencari obat penawar yang bisa menyembuhkannya. Kalau diibaratkan seorang manusia, negara kita indonesia ini, sudah mengalami komplikasi, penyakit-penyakit atau virus-virusnya sudah menyebar dan menjangkiti ke seluruh jiwa raga/anggota tubuh, yang membuat pesakitan dan lumpuh, perlahan-lahan lumpuh, rapuh, dan hilangnya ruh seorang manusia itu. Begitulah analogi tubuh manusia, yang menggambarkan kondisi negara kita