Cerpen : Kisah di Awal Hari


Di ufuk timur, langit masih gelap. awan merah mengkristal menjadi abu-abu mengental. perlahan-lahan mentari menempel di bibir gunung yang diselimuti awan putih bergerak tak menentu arah. jalanan di depan rumahku, masih sepi, lampu jalanan masih bercahaya menerobos jendela-jendela rumah tetangga. disamping rumahku, berjarak 3 buah rumah,. disitu ter parkir mobil mitsubshi warna krem, di bak mobil itu ada seorang perempuan yang sedang merapikan dan menyiapkan sayur-sayuran dan ikan laut dan daging atau macam kebutuhan primer lainnya. seperti hari biasa, usai sholat subuh satu persatu orang orang tinggal di sekitar kampungku membeli kebutuhan rumah tangganya pada perempuan yang dimobil bak terbuka. kadang, karena penasaran dengan penjual subuh itu saya mendapati ibu-ibu yang sedang tawar menawar, saling bersenda gurau dan bahkan ngomong ngalur ngidul. saya mendapati mobil tersebut dan melihat berbagai macam makanan yang di jualnya. sesekali, saya membeli makanan disitu untuk menambal perut di pagi hari. penjual itu, hanya menjual pada saat subuh gelap sampai pagi hari jam 7.

*****
mentari perlahan meninggi berjarak 2 jengkal dari bibir gunung, mentari menerobos pohon-pohon sono kembang yang berderet di sepanjang area kampus. kabut -kabut masih menempel di tiap-tiap gedung yang perlahan menghilang bersama mentari bersinar. burung-burung terbang kesana kemari, dari satu pohon ke pohon lain, dari satu dahan ke dahan lain. burung-burung bertasbih kepada alam semesta menyambut hari dengan bahasa laku yang tak menggema.

*****
dijalanan, satu persatu motor lalu lalang masih di hitung jari. menerobos jalan dengan senang hati karena jalanan masih sepi. Aduhai, para pejuang subuh, sungguh beruntung orang-orang yang telah bangkit di hari masih gelap, sebagian orang masih terlelap dalam tidurnya, masih berat melawan ujian hidup. kalian bangkit dari gelap malam, hanya untuk beraktivtas mengawali hari dengan menyambut rezeki dari Allah swt.

*)Penulis adalah Fitratul Akbar, Mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Malang. Kota Malang, 09/10/18 09.17. 14:30 WIB.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

*Meneladani Perjuangan bapak Pendiri Bangsa.

Islam Melindungi Kemanusiaan Abad 21

Mahatma Gandhi dan Manusia Ahimsa (Anti Kekerasan)