Kesadaran Sejarah, Sumpah Pemuda dan Persatuan Indonesia



Dalam kehidupan sehari-hari, di kantor, kampus, sekolah-sekolah, medsos, warkop,dll. Kita (warga masyarakat) sering melihat dan mendengar ungkapan klise seperti, “Masa lalu biarlah masa lalu atau yang lalu biarlah berlalu, yang sudah terjadi biarlah terjadi untuk apa di kenang lagi”.
Pernyataan di atas ada benarnya juga, tetapi tidak semua peristiwa yang terjadi masa lalu dilupakan semua apa yang terjadi. Karena setiap dibalik peristiwa ada hikmah atau pelajaran yang bisa di ambil, dengan kejadian atau peristiwa di masa lalu masyarakat lebih mudah menghadapi peristiwa serupa sehingga dapat menjalani masa kini dan menatap masa depan dengan baik dan sempurna.
Dan hingga saat ini, ada sebagian warga masyarakat Indoensia yang beranggapan bahwa dengan mengingat sejarah (masa lalu) hanya membuat hidup kita statis, terpasung, terlena, menghadapi masa depan. Mengenaskan memang, kita (warga masyarakat indonesia) selama ini terkesan abai terhadap apapun yang berbau masa lampau. Kita selalu beranggapan, segala yang telah lampau biarlah berlalu bersama bergulirnya waktu, berdebu, mati, dan hanya patut dikuburkan tanpa tanda-tanda. Karena itu, perlu kiranya kita luangkan waktu untuk sadar, berfikir, merenung dan mencermati kembali ungkapan para tokoh filsuf dan sejarahwan dalam memahami konsep sejarah (masa lalu).
Filsuf Yunani Kuno, Cicero berkata, “historia vitae magistra”Sejarah adalah guru kehidupan yang paling baik. Filsuf asal spanyol Geoge Santayana (1863-1952) berkata, “Mereka yang gagal mengambil pelajaran dari sejarah dipastikan akan mengulangi pengalaman sejarah itu”. (Those who fail to learn the lessons of history are domed to repeat them). Jaguar.D.Saluo sejarawan berkata, “Sejarah adalah harta manusia yang akan menunjukan jalan menuju masa depan”. Dengan belajar dari sejarah kita mendapat motivasi, semangat yang kokoh untuk menatap masa depan yang lebih baik.
Salah satu peristiwa sejarah yang terjadi dalam perjalanan negara indonesia mencapai eksistensi kemerdekaan adalah peristiwa Sumpah Pemuda. Sumpah pemuda merupakan salah satu tonggak sejarah yang penting bagi eksistensi kemerdekaan bangsa indonesia, seperti kita ketahui ada 3 butir nilai dari sejarah peristiwa sumpah pemuda untuk bangsa indonesia, yaitu bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu.
Proses kelahiran bangsa indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kolonialis pada saat itu, karena dengan kondisi ketertindasan itulah yang kemudian mendorong para pemuda (pelajar dan mahasiswa) membulatkan tekad menemukan identitas, jati diri bangsa, persatuan dan sekaligus mengangkat eksistensi atau harkat martabat hidup rakyat pribumi indonesia. Dan juga dengan tekad, semangat, persatuan dan kesatuan itulah yang menjadi modal perjuangan seluruh pemuda (pelajar dan mahasiswa), dan warga masyarakat indonesia dari sabang sampai merauke sehingga berhasil meraih kemerdekaannya  yaitu pada tanggal 17 agustus 1945.
Kegagalan dalam memperjuangkan kemerdekaan indonesia membuat mereka sadar bahwa rasa nasionalisme. Para pemuda dan rakyat tidak lagi berjuang sendiri, melainkan berjuang bersama-sama antar organisasi pelajar dan tokoh tua dan muda (lintas generasi). Sejak awal pergerakan, semboyan “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”. Telah diterima kaum pergerakan sebagai syarat mutlak berhasilnya perjuangan menuju indonesia merdeka. Dengan semangat persatuan, semua potensi organisasi-organisasi yang ada, khususnya studieclub-studieclub, akan dapat diperdayakan.(Dasar-dasar INDONESIA MERDEKA Versi Para Pendiri Negara. S.Silalahi,M.A.Hal:14).
Keputusan yang bertema satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa adalah suatu putusan yang nyata-nyata menentang politik devide et impera dari pemerintah kolonial. Pertentangan antara kepentingan pemerintah kolonial disatu pihak dan kepentingan rakyat jajahan dilain pihak. Pada waktu itu dirumuskan dengan kata-kata:
Pada kongres yang kedua itulah munculnya konsensus nasional sumpah pemuda, yang melahirkan 4 poin adalah:
1. Mengikrarkan sumpah pemuda.
2. Merah putih diakui sebagai bendera nasional.
3. Indonesia raya diakui sebagai lagu kebangsan.
4. Semua organisasi pemuda dilebur dalam satu wadah, yaitu indonesia merdeka.
Sudah menjadi hukum Allah swt (sunatullah) adalah bahwa, pemuda-pemudi identik dengan beragam kelebihannya seperti, semangat membara, selalu gelisah, dinamis, energik, anti kemapanan,dll. Negara indonesia telah terbukti bahwa para pemuda telah memainkan peran penting dan garda terdepan dalam menuntut dan melakukan perubahan perjalanan sejarah dan pemerintah negara indonesia dari orde ke orde. Maka tidak heran banyak tokoh-tokoh indonesia yang menaruh harapan kepada para pemuda, seperti ungkapan tokoh Proklamasi Bung Karno “Berikan aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”. Bung Hatta “Pemuda engkaulah pahlawan dalam dadaku, jadilah pemuda sejati jangan menjadi pemuda-pemudaan”. Pramoedya Ananta Toer, “Sejarah dunia adalah sejarah orang muda, apabila angkatan muda mati rasa maka matilah sejarah bangsa”.
Pemuda Indonesia, harapan bangsa! Perhatikanlah teladan yang telah diberikan oleh prajurit nippon itu, yang berjuang dan meninggal untuk keperluan tanah airnya. Tanamlah semangat keprajuritan dalam dadamu, bulatkanlah tekadmu untuk berjuang buat kebebasan bangsamu di kemudian hari. Bersiaplah engkau untuk menyusun barisan pertahanan tanah air.
Dari berpuluh tahun yang sejarah pergerakan kita menunjukan, bahwa pemuda itu bersedia berjuang dibaris depan, bersedia menjadi pelopor perjuangan bangsa. Saya percaya akan kebukalatan tekad hati pemuda indonesia. saya percaya akan kesanggupannya berjuang dan menderita. Pemuda indonesia, engkau pahlawan dalam hatiku.
Dalam sejarah tiap-tiap bangsa yang lama tertindas, pemudalah yang menjadi pelopor, perintis jalan menuju perbaikan nasib bangsa. Tidak lain suratan hidup pemuda indonesia! sejarah kita dimasa yang lalu menyatakan, bahwa gerakan pemuda boleh ditulis dengan tintas emas. Pemuda disekolah dokter di jakarta yang pertama kali membuka jalan kepada gerakan kebangsaan, yeng bermula dengan Budi Utomo. Kemudian, pemuda lagi dari luar negeri yang berkumpul dalam perhimpunan indonesia, yang mentut terang indonesia merdeka, dan menjadi pelopor pergerakan nasional yang hebat. Juga gerakan pemuda yang berada di indonesia sejak tahun 1928 boleh dibanggakan oleh bangsa kita.(Muhammad Hatta, Kumpulan Karangan, Hal:206).
Dengan demikian, Kesadaran atau belajar dari sejarah adalah bukan mengingat kekerasan (penjajahan), kehancuran, peperangan, dan kejadian suram masa lalu. Melainkan kesadaran sejarah adalah mengambil atau memetik setiap kejadian masa lalu sebagai hikmah pelajaran, pemacu semangat perjuangan untuk merencana agenda masa kini agar dapat mencapai kejayaan di masa depan. Sumpah pemuda memiliki pengaruh, yang sangat kuat bagi semangat perjuangan untuk mencapai eksistensi kemerdekaan negara indonesia, pada waktu itulah terjadi kesepakatan antar berbagai organisasi untuk menjadi satu. Melupakan atau menyingkirkan ego kedaerahan, kesukuan, dan perbedaan agama. Sumpah pemuda tonggak persatuan dan kesatuan bagi bangsa indonesia, sumpah pemuda bagian proses aktualisasi sila Persatuan Indonesia.
*)Penulis adalah Fitratul Akbar, Mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Malang. Kota Malang, 10 Oktober 2019, 19:30 WIB.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

*Meneladani Perjuangan bapak Pendiri Bangsa.

Islam Melindungi Kemanusiaan Abad 21

Mahatma Gandhi dan Manusia Ahimsa (Anti Kekerasan)